Kamis, 27 Desember 2012

(MAKAN NIH JOKOHOK) Berita: Alfamart cs Cuma Rekrut Sarjana, Lulusan SD-SMA Nganggur!


WELCOME TO MY THREAD

Quote:Jangan Kuliah, Mendingan Jadi Buruh (masuk)


Quote:
(MAKAN NIH JOKOHOK) Berita: Alfamart cs Cuma Rekrut Sarjana, Lulusan SD-SMA Nganggur! 1

Lapak Rugi Gak Mampir...

- Jangan Kuliah, Mendingan Jadi Buruh (masuk)
- Cinta Segitiga Partai Demokrat: Pemecatan Ruhut, Kartu Truf Anas, dan Ketersudutan SBY (masuk)
- Protes Kaum Kelas Menengah Indonesia terhadap Jokowi Soal Perda Plat Mobil Genap Ganjil/ (masuk)
- Mendingan Mana Masuk Ancol Gratis Apa Enggak? (masuk)
- Antara Klakson, Bonyok, Munarman, Toleransi dan Batal ke Gaza (masuk)
- Kenapa SBY yang Kinerjanya ga Bagus Bagus amat Menang di Pemilu? (masuk)



Ini thread untuk ngebuktiin kenaikan UMP 2013 gila-gilaan yang dilakukan JOKOHOK cs telah ngebuat sengsara banyak pihak, termasuk pengusaha dan ujung2nya buruh dan pekerja sendiri! Kalau berita di bawah udah kayak gini, siapa yang rugi? Yah yang nuntut kenaikkan itu sendiri lah....

Quote:
Maaf, Alfamart Cs Hanya Akan Cari Pegawai Sarjana
Tingginya Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jabodetabek yang rata-rata mencapai Rp 2 juta per bulan mulai tahun depan, membuat perusahaan ritel hanya akan mencari pegawai baru yang memiliki pendidikan minimal sarjana (S1).

Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Pujianto mengatakan, UMP di Jabodetabek rata-rata mencapai Rp 2 juta per bulan, bahkan di Tanggerang Rp 2,5 juta-Rp 2,7 juta per bulan.

"Di Jabodetabek rata-rata UMP tahun depan Rp 2,02 juta per bulan, bahkan di Tenggerang ada Rp 2,5 juta-Rp 2,7 juta per bulan, ini kan nggak jauh beda sama bayar gaji pegawai yang berpendidikan sarjana," ucap Pujianto seperti dikutip Rabu (19/12/2012).

Kalau sudah begitu, kata Pujianto, buat apalagi pihaknya merekrut pegawai dengana pendidikan SMA, SMP, dan SD kalau yang sarjana saja bisa digaji untuk menjadi pegawainya, dan tentunya kualitas sarjana jauh lebih baik.

"Jadi buat apa kita rekrutment pekerja SMA, SMP, bahkan SD, kalau gajinya hampir sama dengan yang sarjana, mending kita ambil yang sarjana saja, dan itu akan kami lakukan," katanya.

Apalagi dengan keputusan Pemda yang menetapkan UMP di atas Rp 2 juta per bulan mengancam harmonisasi pekerjaan di toko ritel.

"Ya kalau kepala toko digaji Rp 2,5 juta-Rp 3 juta per bulan dan sudah bekerja lima tahun, ini pegawai baru yang masuk gajinya sudah Rp 2 juta, sementara tanggung jawabnya besarnya kepala toko, begini ini jadi tidak harmonis," cetus Pujianto. source


Quote:
Gawat! Pekerja Lulusan SMA di Jabodetabek Terancam Menganggur
Pasca diputuskannya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta dan daerah sekitarnya hingga 44%-70%, pengusaha minimal harus menggaji karyawannya Rp 2 juta per bulan. Bagi pengusaha, upah tersebut hampir setara pekerja gaji lulusan Sarjana Starta I.

Lantas bagaimana pekerja SMA ke bawah? Diberhentikan alias dipecat. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Pudjianto. Kenaikan upah mulai dari terkecil Rp 2,02 per bulan sampai tertinggi di Tanggerang Rp 2,7 juta per bulan akan punya efek berantai.

"Pertama kita pasti akan kurangi pegawai," katanya diketika ditemui di Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Kenapa pengusaha ritel akan melakukan PHK, kata Pudjianto, karena upah tinggi dan efisiensi. Ia memberi contoh, jika dalam satu minimarket, misalnya Alfamart, membutuhkan 8-9 orang pekerja.

"Ini pasti akan dikurangi, bisa cuma 5-6 saja, seperti gudang akan terjadi otomatisasi, semuanya diberdayakan walau hanya 5-6 orang saja dari sebelumnya 8-9 orang pekerja," ucap Pudjianto.

Ditegaskan Pudjianto, selain itu pegawai yang diikurangi nanti pasti adalah pekerja-pekerja yang lulusan pendidikannya hanya SMA ke bawah.

"Kita akan mengurangi pegawai, dan yang kita kurangi ya pekerja yang lulusan SMA ke bawah, kita akan cari pegawai yang lulusan S1 untuk bekerja di minimarket, kenapa? Ya karena gaji yang SMA dengan yang S1 hampir sama, beda tipis saja, kita ya pasti lebih milih yang S1 dong, ya SMA-SMP-SD kami ya tidak tahu mau dikemanain, itu urusannya pemerintah sapa suruh seenaknya tetapkan upah tinggi sekali," tandasnya. source


Quote:
Pengusaha Ritel: Kami Menyesal Pilih Jokowi-Ahok
Kalangan pengusaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan menyesal memilih pasangan gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kenapa?

Wakul Ketua umum Aprindo Yudhi Komarudin mengatakan, kebijakan Jokowi menetapkan upah minimum provinsi (UMP) Rp 2,2 juta per bulan di 2013 sangat memberatkan pengusaha. Belum lagi, kabarnya industri ritel DKI bakal menjadi sektor unggulan sehingga upah minimum buruh ritel di DKI harus 5% di atas UMP atau Rp 2,31 juta per bulan di 2013.

"Jujur kami menyesal telah memilih Ahok," tegas Yudhi ketika ditemui di Senayan City, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Dikatakan Yudhi, kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI ini sangat menyulitkan sektor ritel untuk tumbuh.

"Kebijakannya terutama masalah upah, sangat memberatkan pengusaha, apalagi sekarang kami mau ditekan lagi untuk nambah upah 5% karena ritel mau dipaksa masuk ke sektor unggulan, padahal sektor ini sektor padat karya dan UKM," ucap Yudhi.

Apalagi, kata Yudhi, ternyata desakan kuat agar ritel masuk menjadi sektor unggulan datang dari Ahok sendiri.

"Yang desak dia sendiri ternyata, padahal kebijakan ini hanya untuk popularitasnya semata," cetus Yudhi.


Gini ini nih akibatnya kalau kebijakan gak dipikirin terlebih dahulu!!!! Sekarang yg nanggung semuanya...Najis

sorry promosi lapak:
Quote:Jangan Kuliah, Mendingan Jadi Buruh (masuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar